Tingkatkan Profesionalisme dan Integritas, Universitas Diponegoro Gelar Diklatsar untuk 193 Calon PTU Non ASN

Penyelenggaraan pendidikan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk menunjang kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat berkembang.

Hal itu diungkapkan oleh Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., Wakil Rektor II Universitas Diponegoro yang mengelola bidang Sumber Daya, saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) bagi Calon Pegawai Tetap Undip Non ASN (Calon PTU Non ASN) di Lorin Hotel Solo, Selasa (23/7/2024). Tercatat ada 195 Calon PTU Non ASN yang akan mengikuti kegiatan ini, yang dibagi menjadi dua angkatan untuk menjaga efektivitas dan kelancaran pelatihan.

“Diklatsar ini diselenggarakan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan, serta karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang para Calon PTU Non ASN dalam masa percobaan yang memenuhi persyaratan,” ujar Dr. Warsito.

Meski ada dua peserta yang sudah menerima surat keputusan pengangkatan sebagai Calon ASN dan tidak mengikuti Diklatsar, kegiatan ini tetap berjalan dengan total 193 peserta. Angkatan 8 terdiri dari 98 peserta dan Angkatan 9 terdiri dari 97 peserta, yang masing-masing mengikuti pelatihan selama empat hari kerja.

“Diklatsar ini terdiri dari berbagai materi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis dan konseptual para peserta,” tambah Dr. Warsito. Materi yang disampaikan antara lain Sikap Perilaku Loyal Terhadap Universitas Diponegoro, Nilai-nilai Dasar PTU Non ASN, Strategi Layanan Akademik dan Kemahasiswaan, Motivasi Kerja, Manajemen Diri dan Toleransi, serta Etika dan Integritas dalam Pelayanan.

Materi tersebut disampaikan oleh narasumber hebat dan berpengalaman seperti Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Rektor Undip, Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T., Wakil Rektor I Undip, dan Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA, Ketua BPP Undip, serta lainnya.

Selain narasumber kompeten, pelatihan ini juga memiliki daya tarik lain yaitu keterlibatan dua mahasiswa asing dalam penyelenggaraan acaranya. Partisipasi dua mahasiswa dari Timur Tengah dalam pelatihan ini memperkaya suasana dengan sentuhan internasional dan semangat kolaboratif yang lebih mendalam.

Dr. Warsito juga menekankan pentingnya peserta untuk mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan selama Diklatsar dan menjaga nama baik diri serta Universitas Diponegoro. “Segala kegiatan dan penugasan yang diberikan dalam rangkaian Diklatsar harus dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Selama Diklatsar, para peserta akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas A dan kelas B, dengan kelompok belajar yang terdiri dari 8 hingga 9 peserta per kelompok. Setelah pelaksanaan Diklatsar, peserta diwajibkan menyusun Rancangan Proyek Perubahan dengan mentor di unit kerja masing-masing, mengimplementasikannya, dan kemudian diujikan sebagai salah satu syarat kelulusan Diklatsar.

“Semoga para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan mendukung pencapaian visi serta misi Universitas Diponegoro,” harap Dr. Warsito.

Universitas Diponegoro Bekali Dosen Pendamping Kewirausahaan dengan Pelatihan Bersertifikasi

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi dosen di bidang kewirausahaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Diponegoro menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi dengan tema “Pendamping Kewirausahaan” yang diikuti oleh 14 dosen yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya & Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Diponegoro. Pelatihan yang diselenggarakan dari 23 hingga 26 Juli 2024 bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan dosen, sehingga mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar dan peneliti, tetapi juga sebagai inovator yang mampu menciptakan peluang wirausaha di bidang masing-masing.

BPSDM Universitas Diponegoro bekerja sama dengan provider pelatihan Bestari Jaya untuk menghadirkan seorang narasumber inspiratif, yaitu Ibu Fatika Andraini, S.H., M.Kn. Beliau merupakan seorang akademisi, asesor kompetensi, dan praktisi bisnis yang memiliki pengalaman sebagai pengawas koperasi simpan pinjam, pengurus Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop), Pembina Gerakan Kewirausahaan Jawa Tengah, pendamping tenant & UMKM, dan lain sebagainya.

Materi yang disampaikan pada pelatihan ini meliputi unsur-unsur pendukung dalam kewirausahaan, ragam usaha berbasis ilmu, peran pengusaha sebagai innovator & planner, teknik mengembangkan inovasi & kreativitas, menciptakan peluang bisnis, langkah sukses menjadi seorang pengusaha, tahapan kewirausahaan, dan bagaimana cara untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Selain itu, disampaikan juga mengenai Ekosistem Kewirausahaan yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024. Dalam penyampaian materinya, Ibu Fatika juga menekankan pentingnya memiliki jiwa kewirausahaan bagi para akademisi, khususnya dalam menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saing institusi.

Selain mendengarkan materi, para peserta pelatihan diberikan bimbingan tentang perancangan program pendampingan terhadap wirausaha dan faktor keberhasilan pendampingan. Dalam mengembangkan suatu bisnis, seorang Pendamping Kewirausahaan biasanya memiliki kemampuan dalam akses pembiayaan, mengurus perizinan, akses pemasaran serta membantu tim kerja di perusahaan milik pelaku usaha.  Hal yang tidak kalah penting adalah faktor perizinan atau legalitas usaha untuk mendukung operasional & aspek yuridis. Peserta juga dibimbing secara langsung untuk melakukan studi kelayakan bisnis yang meliputi tujuan, aspek, dan tahapan dalam mengembangkan bisnis, serta tips & trick dalam membuat Business Plan yang baik dan menarik.

Sebagai salah satu aspek penting dalam memulai suatu bisnis, Ibu Fatika menjelaskan pentingnya company profile yang berperan dalam memperkenalkan usaha secara lebih luas. Untuk itu, pendamping kewirausahaan dituntut untuk mampu menjalankan pendampingan dalam hal pembuatan profil usahanya, baik secara daring melalui berbagai aplikasi maupun secara luring dalam bentuk fisik. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias melakukan diskusi interaktif dan diskusi dua arah sehingga menciptakan suasana kelas yang lebih hidup.

Melalui dilaksanakannya pelatihan Pendampingan Kewirausahaan ini, diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran universitas dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan, menciptakan budaya kewirausahaan yang kuat di lingkungan akademik, mendorong kolaborasi antara dunia akademik dan industri, serta meningkatkan kontribusi universitas dalam pembangunan ekonomi nasional.