UNDIP,Semarang (5/5/2025) – Universitas Diponegoro (Undip) kembali menunjukkan perhatiannya terhadap kesejahteraan civitas academica melalui pelepasan secara resmi calon jamaah haji dari keluarga besar Undip. Acara ini dilaksanakan di Ruang Sidang Rektor yang terletak di Gedung Widya Puraya lantai 2.
Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan suasana penuh kekhidmatan dan penuh kehangatan. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sambutan dari panitia, acara ini dihadiri langsung oleh Rektor Undip, jajaran pimpinan universitas dan DSDM Undip, serta para calon jamaah haji dari berbagai unit kerja. Prof. Dr. Adian Fatchur Rochim, S.T., M.T. selaku Wakil Rektor III Sumber Daya Manusia,Teknologi Informasi, Hukum dan Organisasi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan doa bagi para calon jamaah.
“Alhamdulillah, tahun ini ada 38 calon jemaah haji dari Undip. Semoga seluruh proses ibadahnya diberikan kelancaran dan kesehatan,” tuturnya. Ia juga sempat berbagi kisah pribadi mengenai pengalaman menunaikan ibadah haji, termasuk tantangan logistik seperti tenda di Mina yang tak cukup menampung jamaah dan pentingnya menjaga fisik selama perjalanan.
Suasana menjadi momen magis yang tak terlupakan ketika perwakilan calon jemaah haji, Prof. Dr.Ing. Ir. Suherman, S.T., M.T. menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para pimpinan universitas dan pihak terkait. “Ibadah haji ini bagi kami bukan hanya perjalanan fisik semata, tetapi juga merupakan perjalanan jiwa menuju kedekatan kepada Allah,” ujarnya penuh syukur.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. Beliau mengangkat refleksi personal mengenai perjalanan spiritualnya semasa haji yang menyentuh hati. Beliau juga mengenang masa kecilnya yang gemar membaca majalah-majalah jadul seperti Tempo, dan suka mengikuti cerita catatan pinggir yang salah satunya adalah tentang perjalanan penulis keliling dunia. Beliau menyampaikan kebingungannya sekaligus takjub mengenai alasan mengapa penulis pada akhirnya menyimpulkan bahwa dari semua kota yang pernah ia kunjungi ada Paris, Roma, hingga Tokyo penulis justru malah menyampaikan entah mengapa hanya satu kota yang selalu ia rindukan yaitu Mekkah. Penulis mengatakan, “Dari semua kota yang pernah saya singgahi dan lihat, kota yang panas inilah kota yang saya rindukan.” Ucap rektor Undip, heran sekaligus takjub.
Rektor juga menekankan pentingnya menjadikan ibadah haji sebagai titik balik pembentukan karakter. “Kesalehan pribadi semestinya tidak berhenti pada diri sendiri, namun juga berdampak pada kesalehan sosial. Haji yang mabrur adalah haji yang mampu untuk membentuk pribadi yang baru, menjadi pribadi yang lebih peduli, dan lebih membawa manfaat bagi lingkungan disekitarnya,” pesannya.
Acara ditutup dengan doa bersama dan salam perpisahan dari rektor. “Dengan senang hati kami melepas Bapak-Ibu semua untuk menunaikan kewajiban seumur hidup ini. Jaga diri, jaga nama baik kampus almamater, dan mohon doanya agar Undip senantiasa diberikan kelancaran dan keberkahan,” tutupnya dengan nada tulus dan bahagia.
(Media DSDM)