Universitas Diponegoro Gelar Pelatihan Penilaian Barang Milik Undip (BMU) Optimalkan Penilaian Aset Perguruan Tinggi

Universitas Diponegoro berkomitmen untuk terus meningkatkan keterampilan pegawai di bidang penilaian aset secara profesional. Oleh karena itu, Universitas Diponegoro melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) mengadakan Pelatihan Penilaian Barang Milik Undip (BMU) yang bertempat di Ruang 103 Gedung IUP Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Pelatihan ini penting untuk dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan aset. Sebanyak 23 peserta yang berasal dari berbagai unit dan biro di Universitas Diponegoro mengikuti pelatihan yang dilaksanakan sebanyak dua batch ini. Batch pertama dilaksanakan pada 22-26 Juli 2024 dan batch kedua pada 5-9 Agustus 2024. 

Pada hari pertama pelaksanaan, Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya hadir untuk membuka kegiatan pelatihan ini secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya kepada para peserta untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik karena merupakan langkah strategi dalam mendukung pengelolaan anggaran di bidang penilaian aset perguruan tinggi. Lebih lanjut, beliau juga menyebut kegiatan ini sebagai sarana bagi para peserta untuk meningkatkan keterampilan. 

Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama Universitas Diponegoro dengan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, sehingga pelatihan ini menghadirkan narasumber dari PKN STAN sebagai salah satu instansi terkemuka yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan. Para peserta diberikan materi dan praktik oleh narasumber yang sekaligus praktisi di bidang pengelolaan Barang Milik Negara dengan riwayat tugas di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan dan saat ini aktif mengajar sebagai dosen Program Studi Manajemen Aset Publik.

Pelatihan Penilaian (BMU) ini mencakup berbagai materi penting, mulai dari Konsep Dasar Penilaian Properti, Teknik Penilaian Tanah dan Bangunan, Teknik Penilaian Kendaraan, Teknik Penilaian Peralatan dan Mesin, Teknik Penilaian Bongkaran, hingga Teknik Penyusunan Laporan Penilaian. Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan Praktik Penilaian dan Pemaparan serta Pembahasan Hasil Penilaian. Metode penyampaian materi dalam pelatihan ini meliputi beberapa tahap. Dimulai dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta, pelatihan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber. Simulasi dan studi kasus digunakan untuk memberikan gambaran nyata tentang situasi penilaian yang kompleks. Praktik lapangan juga dilakukan agar peserta dapat langsung menerapkan teori yang telah dipelajari. Para peserta dilatih untuk terjun langsung dalam praktik penilaian bongkaran barang di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan & gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), inventarisasi kantor di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta kendaraan dinas Berpelat Umum Khusus (BUK) di Senat Akademik – Majelis Wali Amanat (SA-MWA) Universitas Diponegoro. Selanjutnya, diskusi interaktif diadakan untuk membahas hasil penilaian dan memperdalam pemahaman peserta. Pelatihan ini diakhiri dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan kompetensi peserta, memastikan bahwa setiap peserta mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam tugas sehari-hari mereka di masing-masing unit kerja. 

Suryani, S.E., salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis menyampaikan kesan positifnya usai mengikuti pelatihan ini. Ia bahkan telah hafal dan menguasai berbagai pendekatan dalam penilaian aset serta menceritakan pengalamannya bekerja di bidang terkait. “(Pelatihan ini) sangat bermanfaat, yang awalnya belum paham betul terkait cara penilaian, melalui pelatihan tersebut Alhamdulillah sekarang lebih paham bagaimana cara menilai BMU. Ada tiga pendekatan penilaian; pendekatan pasar, pendekatan pendapatan, dan pendekatan biaya. Alhamdulillah yang pernah kami lakukan dalam menilai BMU untuk pemindahtanganan sudah benar dengan pendekatan biaya, tetapi caranya yang kurang tepat saat perhitungan, walau perbedaan hasilnya tidak begitu jauh” ujarnya.

Diadakannya pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam penilaian barang milik Undip, terutama dalam melakukan perbaruan nilai barang dalam laporan barang dan laporan keuangan. Peserta juga diberikan materi tentang penilaian barang yang akan dihapuskan agar dapat memenuhi persyaratan penghapusan barang. Dengan pelatihan ini, diharapkan para pegawai dapat lebih kompeten dalam menjalankan tugas di unit kerja masing-masing, sehingga pengelolaan (BMU) menjadi lebih efektif, efisien, dan akuntabel, serta mampu mendukung tujuan utama pelatihan penilaian barang, yaitu memastikan integritas dan transparansi dalam pengelolaan aset perguruan tinggi.

Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Angkatan 9: Asah Mental dan Loyalitas Pegawai Undip

SOLO – Universitas Diponegoro (Undip) sukses menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Angkatan 9 pada 30 Juli hingga 2 Agustus 2024 di Hotel Lorin Solo. Acara ini merupakan bagian dari komitmen Undip untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan yang komprehensif dan intensif.

Diklatsar Angkatan 9 ini diikuti oleh 97 peserta dari berbagai unit kerja Undip. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pengembangan diri dan kesiapan mental dalam menghadapi tantangan masa depan.

“Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga membangun karakter yang tangguh dan loyal. Setiap peserta harus bisa membawa semangat ini kembali ke unit kerja masing-masing,” ujar Wakil Rektor dalam pesan pembukaannya.

Para peserta tidak hanya menerima materi dari para pimpinan Undip, tetapi juga dari praktisi luar yang berpengalaman di bidangnya. Selama empat hari, mereka dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi mereka di institusi.

Selain sesi materi dari para narasumber, para peserta juga dilatih kekompakannya melalui berbagai aktivitas luar ruangan. Setiap pagi dimulai dengan senam bersama yang bertujuan untuk menjaga kebugaran fisik dan membangun semangat kebersamaan. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan outbound seperti permainan tim dan simulasi problem-solving dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar peserta. Puncak dari kegiatan ini adalah malam pentas seni (pensi), di mana setiap kelompok menampilkan kreativitas mereka dengan pesan-pesan menarik yang mempererat rasa kekeluargaan.

Salah satu peserta dari kelompok 11 menyampaikan kesan dan pesannya tentang pelatihan ini, “Mengikuti Diklatsar Angkatan 9 ini benar-benar melatih mental, semangat, dan loyalitas kami sebagai pegawai Undip. Banyak hal yang belum pernah kita tahu sebelumnya dan sekarang banyak sekali pengetahuan yang kita dapatkan. Diklatsar Angkatan 9 istimewa! Maju terus BPSDM Undip!” ujar perwakilan dari kelompok 11 dengan antusias.

Peserta dari kelompok lain juga memberikan kesan positif tentang pelatihan ini. Para peserta mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat berkesan dan bermanfaat. Mereka berterima kasih kepada tim BPSDM atas penyelenggaraan yang luar biasa, merasa terhormat dan mendapat pengalaman tak terlupakan serta mengapresiasi kejelasan dan motivasi dari para pembicara. Pelatihan ini juga memotivasi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih disiplin, dan lebih akrab dengan teman-teman serta pimpinan. Secara keseluruhan, para peserta merasa pelatihan ini sangat berharga, memberikan banyak ilmu, dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkembang lebih baik lagi.

Pelatihan ini juga mencakup implementasi rancangan proyek perubahan di unit kerja masing-masing peserta yang bertujuan untuk menerapkan langsung ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan. Dengan demikian, diharapkan setiap peserta dapat berkontribusi secara nyata dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja di Undip.

Kesuksesan Diklatsar Angkatan 9 ini menunjukkan komitmen Undip dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, para peserta diharapkan dapat menjadi pionir perubahan dan terus mengharumkan nama baik Universitas Diponegoro.

BPSDM Gelar Pelatihan Flutter Flow: Dorong Inovasi Aplikasi Mobile Modern

Dalam upaya meningkatkan kompetensi pengembangan aplikasi dengan teknologi terbaru, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menggelar dua gelombang pelatihan intensif Flutter Flow. Flutter Flow batch 1 diadakan di The Amartya Jogjakarta Hotel dari tanggal 24 hingga 28 Juni 2024, diikuti oleh enam pegawai dari Tim Teknologi Informasi (TI). Sedangkan Flutter Flow batch 2 berlangsung dari tanggal 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 di Hotel Tara, Yogyakarta, dengan metode intensif di luar kantor.

Pelatihan ini dibuka dengan optimisme oleh Kepala BPSDM, Prof. Mochamad Arief Budihardjo, S.T., M.Eng.Sc, Env. Eng., Ph.D, IPM., ASEAN Eng. “Kami berharap pelatihan ini memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para peserta dalam pengembangan aplikasi modern,” ujarnya dalam sambutannya.

Flutter Flow merupakan sebuah framework pengembangan aplikasi yang memungkinkan para developer untuk membangun aplikasi mobile yang kaya fitur dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Keunggulan utama dari Flutter Flow adalah kemampuannya untuk membuat antarmuka pengguna yang menarik dan responsif, serta mendukung pengembangan aplikasi untuk platform iOS dan Android dari satu basis kode yang sama. Selain itu, Flutter Flow memungkinkan integrasi yang mudah dengan berbagai layanan backend dan memiliki kemampuan hot reload yang mempercepat proses pengembangan dan debugging.

Pelatihan ini dibimbing oleh para ahli dari MIB Labs dan diikuti oleh lima peserta dari Biro Komunikasi dan Bisnis serta satu peserta dari BP Ubikar. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar peserta mampu memahami framework Flutter Flow, membangun aplikasi berbasis iOS dan Android, mengintegrasikan manajemen source code melalui Github, serta merilis aplikasi ke App Store dan Play Store.

Alaik Taufik, salah satu peserta, mengungkapkan antusiasmenya, “Pelatihan ini sangat tepat bagi para programmer. Kami bisa langsung mengembangkan aplikasi yang siap untuk versi Android dan iOS. Harapannya, pelatihan ini dapat mendorong rekan-rekan programmer untuk belajar dan praktik menggunakan teknologi terbaru. Semoga pelatihan ini dapat terus berlanjut hingga gelombang ke-3.”

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya mempelajari teori tetapi juga melakukan praktik langsung. Setiap sesi diisi dengan demonstrasi interaktif dan tugas-tugas yang harus diselesaikan, sehingga peserta dapat merasakan langsung manfaat dari Flutter Flow dalam pengembangan aplikasi. Selain itu, peserta juga diajarkan cara melakukan integrasi aplikasi dengan layanan backend, serta cara memanfaatkan fitur-fitur canggih dari Flutter Flow untuk mempercepat proses pengembangan dan meningkatkan kualitas aplikasi.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu mengaplikasikan pengetahuan yang didapat untuk mendukung pengembangan aplikasi di lingkungan kerja masing-masing, sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyampaian layanan berbasis teknologi. Peserta yang telah mengikuti pelatihan ini diharapkan bisa menjadi pionir dalam implementasi Flutter Flow di instansi mereka, serta membantu rekan-rekan lainnya untuk mengadopsi teknologi ini.

Pelatihan Flutter Flow batch 1 dan  2 ini merupakan langkah nyata BPSDM dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dan siap menghadapi tantangan teknologi informasi yang terus berkembang. Melalui pelatihan ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas pelayanan publik yang berbasis teknologi, sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang modern dan efisien.

BPSDM Universitas Diponegoro Gandeng PKN STAN untuk Tingkatkan Kompetensi Pegawai melalui Pelatihan Pengelolaan Barang Milik Undip

Pengelolaan barang merupakan salah satu aspek penting untuk menunjang efisiensi dan akurasi manajemen aset pada perguruan tinggi. Menyadari urgensi tersebut, Universitas Diponegoro melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) mengadakan Pelatihan Pengelolaan Barang Milik Undip (BMU) yang bertempat di Ruang 102 Gedung IUP Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Pelatihan ini terdiri dari dua batch, yaitu batch ke-1 yang dilaksanakan pada 22-26 Juli 2024 dan batch ke-2 pada 5-9 Agustus 2024. 

Pelatihan yang berfokus pada manajemen dan inventarisasi aset ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Universitas Diponegoro, Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., untuk memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihan secara resmi. Dalam sambutannya, Pak Warsito menyebut bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengelolaan anggaran, khususnya dalam pengadaan maupun penghapusan aset. Beliau juga menyampaikan harapannya kepada para peserta agar memanfaatkan kesempatan ini sebagai wadah untuk meningkatkan keterampilan. “Saya berharap agar peserta pelatihan ini tidak melewatkan kesempatan strategis ini untuk update kemampuan dan keterampilan. Bahkan, kalau memungkinkan dapat diselenggarakan secara hybrid sehingga saya dengan jadwal yang padat tetap dapat mengikuti” ujarnya lebih lanjut.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang merupakan dosen Program Studi Manajemen Aset Publik, Politeknik Keuangan Negara STAN. Beliau juga seorang praktisi di bidang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang pernah bertugas di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Para peserta yang berjumlah 22 orang pada setiap batch-nya ini merupakan pengelola barang milik UNDIP dan pegawai bertugas dalam lingkup pengelolaan aset.

Pelatihan Pengelolaan Barang Milik Undip (BMU) dimulai dengan pelaksanaan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta terkait materi pengelolaan aset. Adapun materi yang disampaikan dalam pelatihan ini di antaranya adalah perencanaan, penggunaan, pengadaan, penatausahaan, pemeliharaan, pemusnahan, dan pengawasan barang. Selain itu, peserta juga diberikan materi tentang akuntansi aset tetap dan persediaan. Materi tersebut dikemas dalam bentuk pemaparan, studi kasus, dan diskusi interaktif. Setelah serangkaian sesi pelatihan yang intensif, kegiatan ditutup dengan post-test untuk menilai peningkatan kompetensi dan pemahaman peserta.

Salah satu peserta pelatihan, Ardi Purnama, S.Ak yang berasal dari Biro Umum dan Keuangan merasa terbantu untuk mengingat kembali pengetahuan tentang pengelolaan aset yang baik melalui pelatihan ini. “Luar biasa. Meskipun BMU dan BMN itu sedikit berbeda, namun masih (terdapat) banyak kesamaan. Sehingga pelatihan ini bagi saya (dapat) me-refresh kembali tentang pengelolaan BMU yang baik”. 

Pelatihan Pengelolaan BMU ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama Universitas Diponegoro dengan PKN STAN yang merupakan institusi terkemuka di bawah naungan Kementerian Keuangan yang unggul dalam bidang keuangan dan pengelolaan aset. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu menerapkan siklus pengelolaan Barang Milik Undip secara lebih efektif, efisien, akuntabel, dan transparan mulai dari perencanaan pengadaan, pengelolaan, hingga penghapusan barang. Selanjutnya, kolaborasi antara Universitas Diponegoro dengan PKN STAN ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pegawai dalam mengelola aset guna mendukung terciptanya tata kelola yang lebih baik dan berkelanjutan.

Tingkatkan Profesionalisme dan Integritas, Universitas Diponegoro Gelar Diklatsar untuk 193 Calon PTU Non ASN

Penyelenggaraan pendidikan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk menunjang kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat berkembang.

Hal itu diungkapkan oleh Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., Wakil Rektor II Universitas Diponegoro yang mengelola bidang Sumber Daya, saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) bagi Calon Pegawai Tetap Undip Non ASN (Calon PTU Non ASN) di Lorin Hotel Solo, Selasa (23/7/2024). Tercatat ada 195 Calon PTU Non ASN yang akan mengikuti kegiatan ini, yang dibagi menjadi dua angkatan untuk menjaga efektivitas dan kelancaran pelatihan.

“Diklatsar ini diselenggarakan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan, serta karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang para Calon PTU Non ASN dalam masa percobaan yang memenuhi persyaratan,” ujar Dr. Warsito.

Meski ada dua peserta yang sudah menerima surat keputusan pengangkatan sebagai Calon ASN dan tidak mengikuti Diklatsar, kegiatan ini tetap berjalan dengan total 193 peserta. Angkatan 8 terdiri dari 98 peserta dan Angkatan 9 terdiri dari 97 peserta, yang masing-masing mengikuti pelatihan selama empat hari kerja.

“Diklatsar ini terdiri dari berbagai materi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis dan konseptual para peserta,” tambah Dr. Warsito. Materi yang disampaikan antara lain Sikap Perilaku Loyal Terhadap Universitas Diponegoro, Nilai-nilai Dasar PTU Non ASN, Strategi Layanan Akademik dan Kemahasiswaan, Motivasi Kerja, Manajemen Diri dan Toleransi, serta Etika dan Integritas dalam Pelayanan.

Materi tersebut disampaikan oleh narasumber hebat dan berpengalaman seperti Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Rektor Undip, Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T., Wakil Rektor I Undip, dan Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA, Ketua BPP Undip, serta lainnya.

Selain narasumber kompeten, pelatihan ini juga memiliki daya tarik lain yaitu keterlibatan dua mahasiswa asing dalam penyelenggaraan acaranya. Partisipasi dua mahasiswa dari Timur Tengah dalam pelatihan ini memperkaya suasana dengan sentuhan internasional dan semangat kolaboratif yang lebih mendalam.

Dr. Warsito juga menekankan pentingnya peserta untuk mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan selama Diklatsar dan menjaga nama baik diri serta Universitas Diponegoro. “Segala kegiatan dan penugasan yang diberikan dalam rangkaian Diklatsar harus dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Selama Diklatsar, para peserta akan dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas A dan kelas B, dengan kelompok belajar yang terdiri dari 8 hingga 9 peserta per kelompok. Setelah pelaksanaan Diklatsar, peserta diwajibkan menyusun Rancangan Proyek Perubahan dengan mentor di unit kerja masing-masing, mengimplementasikannya, dan kemudian diujikan sebagai salah satu syarat kelulusan Diklatsar.

“Semoga para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan mendukung pencapaian visi serta misi Universitas Diponegoro,” harap Dr. Warsito.

Universitas Diponegoro Bekali Dosen Pendamping Kewirausahaan dengan Pelatihan Bersertifikasi

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi dosen di bidang kewirausahaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Diponegoro menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi dengan tema “Pendamping Kewirausahaan” yang diikuti oleh 14 dosen yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya & Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Diponegoro. Pelatihan yang diselenggarakan dari 23 hingga 26 Juli 2024 bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan dosen, sehingga mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar dan peneliti, tetapi juga sebagai inovator yang mampu menciptakan peluang wirausaha di bidang masing-masing.

BPSDM Universitas Diponegoro bekerja sama dengan provider pelatihan Bestari Jaya untuk menghadirkan seorang narasumber inspiratif, yaitu Ibu Fatika Andraini, S.H., M.Kn. Beliau merupakan seorang akademisi, asesor kompetensi, dan praktisi bisnis yang memiliki pengalaman sebagai pengawas koperasi simpan pinjam, pengurus Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop), Pembina Gerakan Kewirausahaan Jawa Tengah, pendamping tenant & UMKM, dan lain sebagainya.

Materi yang disampaikan pada pelatihan ini meliputi unsur-unsur pendukung dalam kewirausahaan, ragam usaha berbasis ilmu, peran pengusaha sebagai innovator & planner, teknik mengembangkan inovasi & kreativitas, menciptakan peluang bisnis, langkah sukses menjadi seorang pengusaha, tahapan kewirausahaan, dan bagaimana cara untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Selain itu, disampaikan juga mengenai Ekosistem Kewirausahaan yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024. Dalam penyampaian materinya, Ibu Fatika juga menekankan pentingnya memiliki jiwa kewirausahaan bagi para akademisi, khususnya dalam menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saing institusi.

Selain mendengarkan materi, para peserta pelatihan diberikan bimbingan tentang perancangan program pendampingan terhadap wirausaha dan faktor keberhasilan pendampingan. Dalam mengembangkan suatu bisnis, seorang Pendamping Kewirausahaan biasanya memiliki kemampuan dalam akses pembiayaan, mengurus perizinan, akses pemasaran serta membantu tim kerja di perusahaan milik pelaku usaha.  Hal yang tidak kalah penting adalah faktor perizinan atau legalitas usaha untuk mendukung operasional & aspek yuridis. Peserta juga dibimbing secara langsung untuk melakukan studi kelayakan bisnis yang meliputi tujuan, aspek, dan tahapan dalam mengembangkan bisnis, serta tips & trick dalam membuat Business Plan yang baik dan menarik.

Sebagai salah satu aspek penting dalam memulai suatu bisnis, Ibu Fatika menjelaskan pentingnya company profile yang berperan dalam memperkenalkan usaha secara lebih luas. Untuk itu, pendamping kewirausahaan dituntut untuk mampu menjalankan pendampingan dalam hal pembuatan profil usahanya, baik secara daring melalui berbagai aplikasi maupun secara luring dalam bentuk fisik. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias melakukan diskusi interaktif dan diskusi dua arah sehingga menciptakan suasana kelas yang lebih hidup.

Melalui dilaksanakannya pelatihan Pendampingan Kewirausahaan ini, diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran universitas dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan, menciptakan budaya kewirausahaan yang kuat di lingkungan akademik, mendorong kolaborasi antara dunia akademik dan industri, serta meningkatkan kontribusi universitas dalam pembangunan ekonomi nasional.