Sertifikasi Microsoft Office Specialist (MOS), ajang pembuktian kompetensi tendik Undip dalam penguasaan Ms Word dan Ms Excel

Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menggelar sertifikasi Microsoft Office Specialist (MOS) untuk tenaga kependidikan yang berfokus pada penguasaan Microsoft Word dan Excel. Diselenggarakan di Laboratorium Komputer Gedung Dekanat Sekolah Vokasi, kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yakni bimbingan pra-sertifikasi pada 25 September 2024 dan ujian sertifikasi pada 1 Oktober 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

Dalam pembukaannya, Kepala BPSDM, Prof. Ir. Mochamad Arief Budihardjo, S.T., M.Eng.Sc, Env.Eng,   Ph.D., IPM., ASEAN Eng. menekankan pentingnya penguasaan aplikasi Microsoft dalam menunjang kinerja sehari-hari tenaga kependidikan. “Ujian ini bertujuan mengukur kompetensi tenaga kependidikan dalam penggunaan Microsoft Word dan Excel edisi 2019, yang masih sangat relevan dengan kebutuhan kerja. Kami berharap setelah sertifikasi ini, para peserta lebih termotivasi dan dapat menularkan pengetahuan ini ke lingkungan kerja mereka,” ungkapnya.

Sebanyak 40 peserta yang terdiri dari 20 peserta ujian MOS Excel dan 20 peserta ujian MOS Word terpilih melalui penilaian pelatihan intensif yang diadakan pada awal tahun 2024. Para peserta telah melalui sesi pelatihan guna meningkatkan kemampuan teknis dalam pengoperasian aplikasi Microsoft, seperti penggunaan pivot table dan formula di Excel serta fitur lanjutan di Word.

Ayu, salah satu peserta ujian Excel, mengaku bahwa sertifikasi ini menjadi tantangan tersendiri baginya. “Soal-soal terkait pivot table dan formula cukup sulit, namun pelatihan sebelumnya sangat membantu,” ujarnya. Sementara itu, Heri, peserta ujian Word, merasa bangga bisa lulus ujian. “Sertifikat ini akan sangat berguna untuk meningkatkan peluang karir saya sebagai tenaga kependidikan di UNDIP,” tambahnya.

Namun, beberapa peserta berharap ada perbaikan dalam penyelenggaraan ujian di masa mendatang. Ika, salah satu peserta, menyampaikan, “Kami sudah mendapat pelatihan dan bimbingan, namun saya berharap lebih banyak soal latihan yang mirip dengan soal ujian.” Tina juga menyoroti waktu ujian yang terasa singkat, terutama untuk soal yang lebih kompleks.

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan jumlah tenaga kependidikan di Universitas Diponegoro yang memiliki sertifikasi kompetensi berskala internasional, sehingga dapat menunjang karier mereka serta meningkatkan kualitas layanan lingkup universitas di masa depan.

Penting dan Strategis, Undip Kuatkan Kompetensi Tendik Tutam Lewat Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Manajemen Risiko

Universitas Diponegoro (Undip) terus berupaya memperkuat tata kelola yang efektif, salah satunya melalui BPSDM dengan Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen Risiko BNSP bagi Tenaga Kependidikan dengan Tugas Tambahan (Tendik Tutam) pada 23-25 September 2024 di Ruang Sidang Rektor, Gedung Widya Puraya Lantai 2. 

Pelatihan ini dirancang khusus untuk membekali para Tendik Tutam dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen risiko yang relevan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berpotensi menghambat pencapaian target organisasi. Dr. Agus Rahman Alamsyah, seorang ahli manajemen risiko yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT. Hutama Hanriz Indonesia, dipercaya sebagai narasumber utama dalam pelatihan ini.

Dalam sambutannya, Kepala BPSDM,Prof. Ir. Mochamad Arief Budihardjo, S.T., M.Eng.Sc, Env.Eng,   Ph.D., IPM., ASEAN Eng. menyampaikan bahwa Tendik Tutam memegang peranan strategis dalam proses bisnis di setiap unit kerja Undip. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting untuk membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan, terutama mengingat sebagian besar peserta sudah menduduki posisi manajerial lebih dari dua tahun. “Pelatihan ini menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan kompetensi dan memastikan kinerja yang lebih efektif di masing-masing unit,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 16 manajer dan 4 supervisor unit kerja/fakultas/sekolah di lingkungan Undip. Melalui materi yang diberikan, para peserta diajak untuk lebih memahami konsep manajemen risiko dalam praktik sehari-hari. Salah satu peserta menyatakan, “Saya merasa pelatihan ini membantu saya mengidentifikasi banyak risiko tersembunyi yang tidak pernah saya sadari dalam pekerjaan sehari-hari. Sekarang saya lebih memahami pentingnya manajemen risiko.”

Beberapa peserta juga sempat merasa kewalahan dengan banyaknya istilah teknis yang disampaikan, namun berkat penyampaian yang sistematis dan contoh-contoh nyata dari fasilitator, mereka merasa mampu memahami materi dengan baik. “Saya sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. Sekarang saya menyadari betapa pentingnya manajemen risiko dalam setiap pekerjaan dan bagaimana saya harus lebih waspada terhadap potensi risiko yang mungkin timbul,” ungkap seorang peserta lain.

Para peserta berharap pelatihan ini dapat memberikan mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang pengukuran dampak finansial risiko, cara mengembangkan rencana mitigasi, dan bagaimana mengkomunikasikan risiko kepada pemangku kepentingan. “Ilmu yang saya dapatkan di sini pasti akan sangat berguna dalam pekerjaan saya sehari-hari dan akan saya terapkan untuk kontribusi yang lebih besar di unit kerja saya,” ujar salah satu peserta dengan penuh antusias.

Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi ini, Undip semakin menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, guna mendukung pencapaian visi sebagai universitas riset yang unggul.

Terus wujudkan Tendik berkompeten, BPSDM Undip Gelar Pelatihan dan Sertifikasi BNSP untuk Pengadministrasi Perkantoran

Dalam upaya memperkuat kompetensi tenaga kependidikan (Tendik) di lingkungan Universitas Diponegoro (Undip), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Undip telah menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Skema Pengadministrasi Perkantoran. Acara ini diadakan di Ruang Audio Visual, Gedung Perpustakaan Undip Lantai 1 dengan diikuti oleh 12 tenaga kependidikan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi dalam bidang administrasi perkantoran.

 

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala BPSDM Undip, Prof. Ir. Mochamad Arief Budihardjo, S.T., M.Eng.Sc, Env.Eng, Ph.D., IPM., ASEAN Eng. yang menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi di tengah persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif, terutama bagi tenaga kependidikan di lingkungan universitas. “Sertifikat kompetensi ini bukan sekadar pengakuan, tetapi bukti nyata kemampuan kalian dalam menjalankan tugas administrasi secara profesional. Sertifikasi ini akan menjadi modal penting dalam menghadapi era digital yang serba cepat dan penuh tantangan,” tegas beliau.

 

Pelatihan ini menghadirkan narasumber-narasumber berpengalaman di bidangnya, yakni Dr. Euis Winarni dan Umi Hani M., S.Pd., M.A., yang memberikan materi seputar administrasi perkantoran dengan diskusi interaktif. Peserta diajak memahami lebih dalam berbagai aspek penting dalam pengadministrasian perkantoran, mulai dari pengelolaan dokumen, etika kerja, hingga penggunaan software perkantoran yang relevan dengan perkembangan teknologi saat ini. Materi pelatihan juga mencakup teknik komunikasi bisnis yang efektif dan penanganan dokumen digital secara efisien.

 

Salah satu peserta, Novita, mengungkapkan kesannya tentang pelatihan ini, “Instruktur sangat berpengalaman dan mampu menyampaikan materi dengan jelas. Metode pembelajaran yang interaktif membuat saya lebih mudah memahami materi, dan banyak hal baru yang saya pelajari, meskipun saya sudah memiliki pengalaman di bidang administrasi. Ini sangat membantu untuk terus meningkatkan kemampuan saya di dunia kerja.”

Pelatihan ini bukan hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan keterampilan administrasi secara langsung. Tak hanya itu, peserta juga menyampaikan harapan agar Universitas Diponegoro terus berinovasi dalam pengembangan aplikasi software perkantoran yang modern dan efisien. “Komposisi penggunaan alat-alat kantor manual semakin menurun, sedangkan sistem informasi administrasi semakin berkembang. Kami berharap Undip dapat mengembangkan software perkantoran terbaru untuk mempercepat proses bisnis di seluruh unit, sehingga tugas-tugas administrasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif,” ungkap Novita dalam sesi penutupan.

Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi civitas akademika di Universitas Diponegoro. Selain meningkatkan keterampilan administratif, sertifikat kompetensi yang diperoleh juga memberikan legitimasi pengakuan terhadap profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas-tugas di lingkungan perkantoran universitas.

Dengan semangat pembelajaran yang terus dikembangkan, Undip berkomitmen untuk mencetak civitas akademika yang unggul, kompeten, dan siap menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam era digital yang dinamis.

Universitas Diponegoro Berkomitmen Wujudkan Birokrasi Bersih melalui Partisipasi dalam Pelatihan Reformasi Birokrasi Kemendikbudristek

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Pelatihan Teknis Implementasi Pembangunan Reformasi Birokrasi/Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM) bagi para pimpinan unit kerja di lingkungan Kemendikbudristek. Kegiatan ini berlangsung secara luring pada tanggal 17 hingga 20 September 2024 di Pusat Pelatihan SDM Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Raya Ciputat Parung Km. 19, Bojongsari, Depok.

Dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, peserta dari Undip mencatat bahwa beliau menekankan pentingnya komitmen pimpinan dalam menggerakkan reformasi birokrasi. “Pembangunan reformasi birokrasi dan zona integritas bukanlah hal yang mudah. Komitmen pimpinan dan semangat menjadi kunci. Reformasi bersifat dari atas ke bawah, dan pimpinan adalah unsur terbesar dalam membangun zona integritas,” ujarnya. Beliau juga menegaskan bahwa reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, efisien, serta mampu melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan profesional.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh Universitas Diponegoro dengan berpartisipasi dari perwakilan pimpinan dalam tim RB/ZI Unit Kerja yaitu Dr. Anggorowati, S.Kp, Ns.Sp.Kep.Mat., M.Kep dari Fakultas Kedokteran dan Dr. Novi Qonitatin, S.Psi., M.A. dari Fakultas Psikologi. Para peserta Undip memanfaatkan kesempatan mempelajari materi dan berinteraksi langsung dengan para narasumber dari berbagai instansi, di antaranya Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbudristek, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kemendikbudristek, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Direktur PAUD Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, serta Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah. Selain itu peserta Undip juga berinteraksi dan menjalin jejaring dengan 118 peserta lain yang terdiri dari pimpinan berbagai unit kerja, termasuk sekretariat direktorat jenderal, pusat layanan dan standar, universitas negeri, universitas terbuka, balai bahasa, dan kantor bahasa dari seluruh Indonesia. 

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pimpinan dalam mengimplementasikan zona integritas WBK/WBBM di unit kerja masing-masing. Selain itu, peserta diharapkan mampu mengambil keputusan operasional sesuai dengan tugas dan jabatan, menggerakkan seluruh unsur organisasi, serta menjadi teladan dalam proses perubahan menuju birokrasi yang bersih dan melayani.

Dr. Novi Qonitatin, S.Psi., M.A. yang merupakan dosen Fakultas Psikologi Undip menyampaikan kesannya terhadap pelaksanaan acara sebagai salah satu peserta pelatihan. Menurutnya, pelatihan berjalan dengan baik dan sesuai rencana, disertai fleksibilitas dalam penyampaian materi yang memudahkan pemahaman. Setiap hari diakhiri dengan umpan balik sebagai evaluasi, dan lokasi kegiatan yang terintegrasi antara ruang pelatihan dan penginapan memudahkan mobilitas peserta. Namun, ia berharap ada lebih banyak sesi praktikal serta diskusi mengenai kendala dan solusi antar peserta sebagai sarana berbagi pengalaman berharga.

Pelatihan Teknis Implementasi Pembangunan Reformasi Birokrasi/Zona Integritas WBK/WBBM ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan, terutama dalam membangun zona integritas di lingkungan perguruan tinggi. Dengan penerapan reformasi birokrasi dan zona integritas yang konsisten, diharapkan mampu menciptakan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik di lingkungan Universitas Diponegoro. Hal ini menjadi landasan penting dalam mendukung visi Undip sebagai universitas riset kelas dunia yang unggul dalam pelayanan akademik maupun non-akademik, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi.

Kreativitas dan Inovasi dalam Proyek Perubahan Substantif CPTU Non ASN Angkatan 8 dan 9 Tahun 2024

Sebagai rangkaian kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Calon Pegawai Tetap Undip Non ASN (CPTU Non ASN) Angkatan 8 dan 9, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan “Penilaian Proyek Perubahan Substantif CPTU Non ASN Angkatan 8 dan 9 Tahun 2024.” Sebelumnya, CPTU Non ASN menyusun Proyek Perubahan Substantif bersama mentor di tempat kerja masing-masing. Mentoring Angkatan 8 dilaksanakan dari tanggal 29 Juli hingga 9 September 2024, dan untuk Angkatan 9 dari tanggal 5 Agustus hingga 13 September 2024. Selanjutnya Proyek Perubahan Substantif dinilai pada tanggal 18 September dan Angkatan 9 pada tanggal 19 September, bertempat di Gedung Widya Puraya dan Gedung Perpustakaan Universitas Diponegoro.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan CPTU Non ASN dalam Diklatsar, yang menunjukkan peningkatan kinerja individu selama masa percobaan, termasuk kemampuan mengidentifikasi dan mencari solusi atas masalah yang ada di unit kerja masing-masing. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memberi kesempatan CPTU Non ASN mengenalkan inovasi baru dan mengimplementasikan ide-ide kreatif di lingkungan kerja didampingi oleh para supervisor atau atasan langsung berperan sebagai mentor. 

Dalam pelaksanaannya, banyak peserta yang merasa tertantang oleh tugas proyek perubahan yang diberikan, dan melihatnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka. Meskipun ada yang merasa terbebani oleh tenggat waktu yang singkat, bimbingan dari mentor diharapkan dapat memberikan umpan balik konstruktif untuk kelancaran penyusunan dan implementasi proyek. Pada saat ujian atau wawancara proyek perubahan di hadapan reviewer, selanjutnya peserta akan mempresentasikan informasi detail tentang proyek mereka, termasuk kriteria dan dampak setelah implementasi. Para reviewer juga akan mempertimbangkan jabatan, kualifikasi akademik, dan masa kerja peserta untuk memberikan penilaian yang objektif.

Proyek Perubahan Substantif 94 CPTU Non ASN Angkatan 8 dan 95 CPTU Non ASN Angkatan 9 diharapkan tidak hanya menjadi formalitas syarat kelulusan, tetapi dapat diimplementasikan secara berkelanjutan di unit kerja masing-masing. Jika seluruh pihak menerapkan inovasi ini, sumber daya manusia di Universitas Diponegoro diharapkan akan semakin unggul dan profesional.

Optimis Wujudkan Tendik Undip dengan Service Excellence, BPSDM Gelar Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Pelayanan Pelanggan

Sulap layout DIPOHub lantai 1, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Diponegoro menggelar “Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Pelayanan Pelanggan” bagi Tenaga Kependidikan Universitas Diponegoro pada tanggal 18 hingga 19 September 2024. Pelatihan ini diikuti oleh 18 peserta yang sangat antusias mengikuti pelatihan dan berinteraksi dengan narasumber yang merupakan pakar service excellence, yaitu Dimas Andyan Indra, B.IT, S.Kom, M.M dan Wishnu Hadyan Hanungyudho, S.Kom, M.M

Pelatihan ini sangat penting, ujar Kepala BPSDM saat membuka pelatihan.  Mengingat Undip telah beralih menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) selama beberapa tahun terakhir, yang dimana membawa dampak signifikan terhadap cara institusi beroperasi. Sehingga tuntutan pelayanan terhadap pelanggan Undip, yang mencakup mahasiswa dan masyarakat luas, semakin meningkat. Hal ini mencerminkan kebutuhan untuk memberikan layanan yang lebih baik dan responsif terhadap harapan stakeholder, sehingga BPSDM tidak ragu untuk menyelenggarakan pelatihan ini. 

Penyelenggaraan pelatihan ini bertujuan agar peserta dapat memberikan layanan dan bantuan informasi yang responsif, mengelola layanan pelanggan berkualitas, serta melakukan kerja sama yang efektif dengan kolega dan pelanggan. Mereka juga diajarkan untuk bekerja dalam lingkungan sosial yang beragam, berkomunikasi secara lisan dalam bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar, dan menyajikan informasi dengan jelas dan menarik. Selain itu dengan diadakannya uji kompetensi diharapkan dapat meraih sertifikasi BNSP yang praktis dapat memberikan legitimasi pengakuan terhadap kompetensi tenaga kependidikan dan memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan modern.

Usai mengikuti pelatihan ini, Fitriana Iftatika, S.T., M.Sc. salah satu peserta memberikan kesan dan pesan yang positif. “senang sekali, materinya bagus, narasumber interaktif. Semoga setelah pelatihan dapat langsung menerapkan tips trik pelayanan pelanggan di unit kerja dalam pekerjaan sehari-hari. Diharapkan terdapat pelatihan lanjutan setelah ini.” Senada dengan hal itu, peserta lain, Iranita Wijayanti, S.Pd. juga menyampaikan bahwa “pelatihan ini sangat dibutuhkan bagi semua tenaga kependidikan, diharapkan dapat diberikan kepada rekan-rekan tendik yang belum mengikuti dalam rangka mendukung Undip sebagai kampus yang ramah dan melayani.”

BPSDM optimis dengan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Pelayanan Pelanggan ini maka secara bertahap standar pelayanan pelanggan di Universitas Diponegoro dapat ditingkatkan melalui berbagai inisiatif yang fokus pada peningkatan kualitas layanan.